Sabtu, 28 Januari 2012

Ujian Tugas....

Hari-hari terakhir ini mahasiswa disibukkan dengan persiapan dan pelaksanaan ujian Tugas, baik Tugas I, Tugas II, KP I, maupun KP II. Ujian tugas I adalah ujian presentasi terhadap program aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu. Permasalahan Ujian Tugas adalah aplikasi kecil yang menggunakan teknik-teknik pemrograman untuk suatu permasalahan yang diselesaikan dengan menulis program menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Beda dengan Tugas II dimana kompleksitas permasalahan yang dibuatkan aplikasinya lebih berkembang dan lebih luas basis data yang digunakan. Jika pada tugas I cukup menggunakan 1-2 file tabel data, maka Tugas II sudah berkembang dengan banyak tabel, dimana masing-masing tabel dapat direlasikan untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi penyimpanan data sehingga mengurangi data redundan.
Sedikit bebeda dengan KP I maupun KP II, hanya saja pada Kerja Praktek ini, program yang dibuat relevan dengan permasalahan yang dihadapi tempat kerja. adapun perbedaan KP I dan KP II sama saja dengan Tugas I dan Tugas II. Jadi KP I adalah Tugas I di tempat kerja dan KP II adalah Tugas II di tempat kerja. atau Tugas I dan II belum ada tempat kerjanya sedang KP I dan II jelas merujuk tempat kerjanya.
Untuk aplikasi yang dibuat tersebut dirancang menggunakan bahasa pemrograman tertentu, bahasa pemrograman yang umum dipakai adalah Visual Basic, Delphi, PHP dll.
Ujian Tugas maupun KP adalah mata kuliah yang tetap dipertahankan dalam workshop perubahan kurikulum lalu. Hal ini karena ujian Tugas dan KP adalah sarana bagi mahasiswa menunjukkan kemajuan belajar selama ini dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan membuat suatu karya pemrograman. Telah lebih sepuluh tahun, ujian Tugas dan KP senantiasa selalu menjadi pekerjaan yang menyita banyak perhatian dan tenaga bagi mahasiswa Teknik informatika Unsat.
Pada Tahun 1999, saat almarhum Ir. Zulkarnaen Wello, yang saat itu menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fak. Teknik, dan Teknik Informatika merupakan satu-satunya jurusan di Fakultas Teknik, beliau melanjutkan kuliah di ITS surabaya, dan sambil kuliah di surabaya, disela-sela waktunya tetap melanjutkan mengajar di Satria. Dengan ketegasan dan komitmen beliau, berhasil memacu dan memaksa mahasiswa pada saat itu untuk membuat program aplikasi dan mempresentasikannya di hadapan beliau dan tim penguji yang lain. Mahasiswa angkatan tersebut  banyak yang lulus dan berprestasi, setidaknya mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang lain. Inilah cikal bakal berlanjutnya tradisi ujian tugas dan KP di satria. dan inilah yang mengantar banyak mahasiswa lulus dengan kompetensi pemrogaraman yang bisa di banggakan.
Sayang sekali, Pak Zul, sebelum sempat diwisuda keburu meninggal akibat sakit yang beliau derita. tetapi warisan ketegasan beliau serta kurikulum pendidikan Satria masih terus bertahan hingga kini. dan semoga Allah SWT menempatkan beliau bersama orang-orang yang dikasihi-Nya ... aminn     

Entri Populer